Wednesday, August 29, 2018

Innerchild

Ingatan saya masih sangat sangat lekat pada sebuah peristiwa sekitar 5 tahun Yang lalu. Meski saya tidak melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu, saya mendapatkan gambaran langsung dari seorang Yang menjadi saksi peristiwa Antara dua perempuan Yang saya kenali itu. Keduanya adalah perempuan berusia diatas saya, sedangkan saya lima tahun lalu berusia 35 tahun. Menurut saksi, kedua wanita ini tiba-tiba saling bertengkar, berteriak, marah tak terkendali di sebuah ruang kerja.   Bagi saya Saat itu sangat sedih dan tak hentinya berfikir mengapa sampai terjadi peristiwa Yang seolah mereka berdua kehilangan kontrol emosi mereka. Saat itu badan saya seolah lemas dan detak jantung di Dada berdetak sangat keras. Saya iringi dengan istigfar dan terus menyebut asmaNya.
Mungkin peristiwa diatas mirip dengan peristiwa anggota Dewan perwakilan rakyat Yang bertengkar sampai naik keatas meja dan adu jotos sesama mereka.

Peristiwa peristiwa seperti diatas bisa jadi berhubungan dengan peristiwa masa lalu pada diri pelakunya Yang belum tuntas. Kita semua pernah menjadi anak-anak, dan masih memiliki anak batin yang tinggal di dalam diri kita. Anak kecil di dalam diri Kita itu harus Kita identifikasi, Kita harus menganggap serius keberadaannya. Masa lalu seseorang yang menyisakan trauma, kesedihan, kekecewaan dan depresi tidak dapat diubah dan harus diterima (Diamond, 2008). Penyembuhannya adalah dengan psikoterapi berupa rangkaian aktivitas personal untuk menghasilkan sebuah perilaku yang adaptif.


Sampailah kini saya menilik diri saya adakah potensi luapan kemarahan sejenis peristiwa diatas Yang berhubungan dengan masa kecil saya??
Saat mencoba menilik diri terhadap innerchild dengan tujuan berdamai dan menuntaskan dengan bahagia, saya mengingat kuat bahwa saya dulu bila marah pada orangtua maka kolong meja adalah tempat berlindung.

Si "anak kecil" itu sesekali juga muncul menggoda saya Saat saya dewasa, Saat ada masalah dengan seseorang sebut saja si x, maka saya ingin pergi menjauh dari si x. Beruntungnya saya selalu mengambil nafas lebih dalam, menimbang lebih masak, apa gunanya lari dari kenyataan, saya akan berhenti sejenak untuk menyiapkan energi baru. Tanpa menjauh dan pergi saya ingin saya lebih banyak memaafkan diri saya sendiri dan juga memafkan si x. Saya yakin saya bisa kembali menemukan energi untuk bekerja dengan si x dan menjalin hari-hari Yang membahagiakan.

Maka Saat ini saya bersyukur saya sehat lahir dan batin, saya adalah peribadi Yang suka berteman, saya dapat berkarya dan saya mendapat kepercayaan. Saya ingin terus menekankan bahwa Saya orang Yang periang karena energi saya melimpah ruah. Bila sesekali saya menarik diri itu karena saya sedang mengumpulkan energi Yang baru.

Ada satu hal lagi, saat saya kecil saya benci kata "kamu tidak boleh main di luar", Saat ini saya bersyukur saya banyak berkarya di dalam rumah dan di luar rumah, namun saya selalu berbisik Saya memang orang Yang overprotective karena saya menyayangi diri dan keluarga saya. Dengan perhitungan, perencanaan dan persiapan Yang baik, sesuatu Yang harus saya lepaskan akan saya lepaskan dan Yang harus saya mandirikan akan saya mandirikan. Tanpa ragu dan memberikan kepercayaan itu berarti melindungi. Tentunya dengan doa dan harap atas perlindunganNya.

Referensi:

Diamond A Stephen, 2008, Essential Secrets of Psychotherapy : The Inner Child, Has your adult self spent time with your inner child today?

Tuesday, August 28, 2018



Celoteh yang mendidik mama





Pagi ini seperti biasa jam 08 pagi bersiap bersama Aakif meninggalkan rumah. Setelah menutup pintu utama apartment sekali kupandang cukup dalam anakku yang ketiga ini. Tujuannya sebenarnya pengecekan akhir kesiapan anakku ke tempatnya belajar, memastikan penampilannya pagi ini. Spontan kukatakan bahwa kamu pagi ini ganteng banget sih..sambil terus melangkah menyusuri jalan Yang biasa kami lalui. Yang dipuji tersenyum sambil menjawab hehe.."ummi juga... cantik", kalau ummi lagi skype sama teman-teman ummi itu lho ummi cantik banget, aku suka kalau ummi pake jilbab yang kuning.
 Gantian aku yang senyum-senyum nyengir deh..kok bisa dia menimpali pujiannku lengkap dengan fakta yang terjadi pada beberapa pekan yang lalu. Memang sekira 5-6 minggu yang lalu aku ada skype meeting dengan beberapa teman di hari jumat, saat itu aku memang pakai baju dan jilbab kuning. Saat Aakif mendapatiku di penghujung meeting ku saat itu, dia hanya bergumam "kok ummi pakai jilbab kuning itu". Tak disangka ini adalah bahasa lain dari rasa senangnya melihat umminya "cantik". Dari sini aku mendapat pelajaran bahwa bila kita dapat menghargai diri sendiri, maka orang lain akan mengapresiasi. Saya masih terus berusaha untuk berpakaian rapih dan berdandan secukupnya agar tampil "cantik", saya yang cenderung acuh pada penampilan. Pelajaran lainnya Bila Kita mampu mengapresiasi orang lain maka kita akan menuai apresiasi serupa bila layak diapresiasi. So.. jangan pelit-pelit memuji pada siapapun yang layak dipuji, tentu tidak berlebihan memujinya ya..
Lain waktu aku sedang makan berdua dengan Aakif, saya menawarkan soup sayuran dan ayam Yang barusan saya buat. Dia mengangguk dan saya membantunya untuk mengambil di piring. Saya memintanya mulai makan, sedikit mengelak dia berceloteh "memang dulu eyang uti sering nyuruh makan makanan yang panas ke ummi?" tersentak kok ya bisa menganalogikan suruhan umminya juga terjadi pada umminya di masa kecil. Jadi malu lho saya sama Aakif mamaku dulu tidak memperlakukan aku seperti itu, bahkan aku tersadar kadang aku terlalu terburu-buru dan tidak menghargai "selera" tingkat kehangatan makanan bagi setiap anak. Setelah dialog ini aku menyadari bahwa sudah betul bahwa saya yakin soup itu aman Kadar/tingkat panasnya, tapi bisa jadi selera tingkat kehangatan setiap orang berbeda. Saya harus menghargai itu pada siapapun, termasuk Aakif yang tidak suka makanan hangat, dia suka makanan yang cenderung dingin.
Oh Aakif kamu murid kindergarten yang baru akan berulang tahun ke 6, terimakasih sudah memberi ummi pelajaran dengan celoteh lucumu. Pelajaran dan teguran tidak selalu berbentuk buku dengan sejuta kata, teguran dari aakif bahkan hanya dua tiga kalimat pendek nan sederhana.




Nursis, pemerhati celoteh.

Saturday, August 25, 2018

Tugas untuk terus belajar

Setiap orang membawa fitrahnya sebagai pembelajar, ingin tahu, ingin faham dan ingin mengaplikasikan sesuatu untuk hidupnya yang lebih baik. Ayat ayat yang harus dipelajari manusia terdiri dari dua, yakni ayat yg berupa wahyu dan ayat yang bisa kita lihat, dengar dan rasakan di muka bumi, alam dan seisinya merupakan ayat-ayat Allah yang kaya akan pesan.

Saya sendiri sebagai pribadi selalu berharap sepanjang hidup diberikan kesempatan untuk belajar, saat ini Alhamdulillah sedang berada di kelas Bunda Sayang IIP, semoga Allah SWT mampukan untuk menjadi pembelajar sejati. Saya mengharapkan ilmu yang saya pelajari di bunda sayang berkontribusi pada perbaikan diri saya ke depan, baik sebagai individu, sebagai istri, ibu dari anak-anak dan sebagai bagian dari masyarakat.
Diantara banyak aktivitas lain yang saya jalani, saya berharap aktivitas di kelas bunda sayang bisa saya lalui dengan baik. Berbagai rancangan agar keberlangsungannya memberikan dampak yang membahagiakan bagi saya dan keluarga. Saya memulainya dengan ridho suami, walaupun seperti biasa suami hanya menanggapi dengan "cool"...hehehe..sudah biasa sepertinya. Menyusun rancangan waktu yang akan dialokasikan untuk belajar, mengikuti proses dengan seksama dan sekuat tenaga berpartisipasi aktif dan menyiapkan hadiah untuk diri sendiri bila nanti berhasil. Hadiah buat saya tidak selalu hal yang besar bisa jadi hanya berupa coklat. Hmmm saya suka coklat, karena sering setelah makan coklat banyak ide ide baru yang muncul terutama saat stuck.
Untuk mencapai keberhasilan belajar saya merasa secara timbal balik ada perbaikan pada diri saya secara umum yang juga memperbaiki proses belajar saya. Bila sesuatu yang kecil belum ditertibkan dalam keseharian saya, maka proses belajar tidak akan berjalan lancar, dan bisa dikatakan proses memperbaiki diri juga adalah proses belajar itu sendiri. Bahwa saya harus menilik diri dan terus bertumbuh adalah jalan yang membawa pada kebahagiaan. Memperbaiki diri seperti menaruh bahan belajar pada folder-folder yang tertata akan merupakan target saya, agar dengan mudah menemukannya bila diperlukan.

Ssttt..ada fakta unik ketika diskusi tentang adab belajar dan code of conduct kelas bunda sayang, saya tuh jadi semangat memuncak karena teman2 di peer grup mendukung banget sikap positif dan bergembira dalam keaktifan berdiskusi dan berpendapat. Sikap proaktif menunjukkan sikap bertanggung jawab dari seorang pembelajar, menghargai fasilitator dan berkomunikasi dengan cara yang baik juga menjadi kunci-kunci keberhasilan belajar menurut genk kitaaa...ahh Sangat berharap hasil belajar ini bisa benar benar BAROKAH, dengan buah yang lebih baik lagi dalam berperan sebagai khalifah di bumi yang memiliki misi unik.


Friday, August 10, 2018

Nasihah dan tenaga yang besar yg mencipta kebahagiaan.

Sebuah kosakata baru yg kami kenal dr seorang aktivis pemuda muslim di Graz. Katanya itu serupa pengingat..sebuah nasihat untuk kebaikan berdasar Quran dan hadist.
Awalnya seperti pd banyak percakapan saya atau saya dan suami dengan orang asing, sempat mempersepsikan nasihah itu nasyid kali ya..now it is clear.

Anak-anak sering kami ajak bergabung dengan event2 yg diselenggarakan komunitas muslim Austria, semuanya seru. Ada open air ifthor, children ifthor, summer action in city park, summer barbeque  dan lain lain.

Kakak-kakak panitia sangat multi etnis, Mesir, Afrika, Bosnia, Jerman, Austria dan Syria. Saat Summer action in park bulan lalu, kakak-kakak memanfaatkan fasilitas yang ada untuk bermain bersama anak-anak. Sedikit perbedaan dari main-main sendiri adalah bila bermain bersama anak-anak kami bisa sharing cerita di sela-sela bermain, melihat keberanian2 extra dari teman2nya yang akhirnya memacu adrenalin dan keberanian anak2 kami juga. Kakak2 ini mampu meyakinkan dan bertenaga kuat-kuat..:) untuk membuat "shock therapy" yg FUN. Misal bermain Seilbahn atau serupa flying fox, kakak menarik tuas tambang lebih tinggi dan mendoring lebih cepat, anak2 riang gembira badannya melenting tinggi.

Anak2 diajak juga mendapat nasihah, kt si sulung, kakak Mirza cerita ttg cara mengatasi marah, marah itu pekerjaan syetan, berwudhulah segera. Syetan yg berbahan api akam padam dengan air wudhu. Penjelasan yg mudah diterima oleh logika bukan?
Beberapa hari ini saya selalu mengingatkan saya sendiri dan anak2, jangan biarkan api menyala.

Sunday, August 5, 2018

Berbenah yang bukan milik pribadinya..

Inspirasi pagi saat menjemput si sulung pulang les menembak..di sebuah end station, terdapat kedai kopi dan roti, air mancur dan pot2 bunga.
Pandanganku tercelat pada seorang wanita cantik yg sudah tidak muda lagi, sudut tulang punggungnya sudah tidak tegak lagi. Ibu itu berdiri tepat di sebelah sebuah pot besar di terminal tram. Kuperhatikan lebih cermat, ternyata si ibu sedang menyiangi, memotong bagian daun dan bunga yang kering. Sepertinya jari-jarinya terbiasa melakukan pembersihan seperti itu, matanya jeli melihat yang nyempil-nyempil dan seperti ada dialog antara si ibu dengan pohon-pohon bunga itu bahwa ia sayang dan mengingini pohon bunga tampil indah, menawan, rapih dan memikat.
Kini di tangan kirinya sudah tergenggam banyak ranting dan daun kering, ia membuang ke tempat sampah. Dan ternyata beliau masih melanjutkan aksinya pada sisi-sisi yang lain di pot tanaman itu dan pot-pot lain dengan sangat cekatan.

Saya fikir, bila bukan karena kecintaannya pada lingkungan, tindakan ibu itu mustahil. Beliau sejatinya menyayangi keindahan, ingin berkontribusi dan menyadari apa yang diperbuatnya akan bermanfaat bagi lingkungannya. Sumbangan sekecil apapun, meski tahu bahwa sudah jelas secara periodik pun ada petugas taman yang mengurus segalanya, namun tidak ada salahnya bila ia pun terjun membantu.

Saya sendiri teringat sebuah flyer di kereta di Austria ini yang berisi tentang apa saja yang mereka inginkan dari konsumennya, diantaranya adalah "kami akan sangat berterimakasih pada anda, bila anda bisa melakukan apapun secara sukarela untuk membuat kereta ini terjaga dan nyaman". Sebuah anjuran yang mendorong orang berbuat lebih dari sekedar kewajiban membuang sampah pada tempatnya, tidak mencorat coret, atau mohon tidak berisik.

Terimakasih nenek cantik, perilakumu pun mempesona ku..

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas