Sunday, August 5, 2018

Berbenah yang bukan milik pribadinya..

Inspirasi pagi saat menjemput si sulung pulang les menembak..di sebuah end station, terdapat kedai kopi dan roti, air mancur dan pot2 bunga.
Pandanganku tercelat pada seorang wanita cantik yg sudah tidak muda lagi, sudut tulang punggungnya sudah tidak tegak lagi. Ibu itu berdiri tepat di sebelah sebuah pot besar di terminal tram. Kuperhatikan lebih cermat, ternyata si ibu sedang menyiangi, memotong bagian daun dan bunga yang kering. Sepertinya jari-jarinya terbiasa melakukan pembersihan seperti itu, matanya jeli melihat yang nyempil-nyempil dan seperti ada dialog antara si ibu dengan pohon-pohon bunga itu bahwa ia sayang dan mengingini pohon bunga tampil indah, menawan, rapih dan memikat.
Kini di tangan kirinya sudah tergenggam banyak ranting dan daun kering, ia membuang ke tempat sampah. Dan ternyata beliau masih melanjutkan aksinya pada sisi-sisi yang lain di pot tanaman itu dan pot-pot lain dengan sangat cekatan.

Saya fikir, bila bukan karena kecintaannya pada lingkungan, tindakan ibu itu mustahil. Beliau sejatinya menyayangi keindahan, ingin berkontribusi dan menyadari apa yang diperbuatnya akan bermanfaat bagi lingkungannya. Sumbangan sekecil apapun, meski tahu bahwa sudah jelas secara periodik pun ada petugas taman yang mengurus segalanya, namun tidak ada salahnya bila ia pun terjun membantu.

Saya sendiri teringat sebuah flyer di kereta di Austria ini yang berisi tentang apa saja yang mereka inginkan dari konsumennya, diantaranya adalah "kami akan sangat berterimakasih pada anda, bila anda bisa melakukan apapun secara sukarela untuk membuat kereta ini terjaga dan nyaman". Sebuah anjuran yang mendorong orang berbuat lebih dari sekedar kewajiban membuang sampah pada tempatnya, tidak mencorat coret, atau mohon tidak berisik.

Terimakasih nenek cantik, perilakumu pun mempesona ku..

No comments:

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas