Wednesday, February 7, 2018

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Rumah kita bayangkan sebagai bangunan tempat kita berteduh, berkumpul dan berkehidupan. Bagaimana dengan rumah lebah dan rumah laba-laba? Rumah/sarang lebah berbentuk heksagonal, tempat membesarkan anak-anak lebah dan tempat menyimpan madu yang menjadi obat yang menyembuhkan bagi manusia (QS. Al Nahl (16): 68-69). Lalu rumah laba-laba? "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui (QS. Al-Ankabut (29): 41).

Tentang dua rumah binatang diatas termaktub di dalam kitab suci, tak lain sebagai peringatan bagi manusia. Penelusuran saya tentang rumah laba-laba membuat saya bergidig, ternyata mayoritas laba-laba betina memangsa laba-laba jantan setelah proses "kawin". Rumah lebah menghasilkan madu, rumah laba-laba menjadi tempat cannibalism.

Bagi kami membangun rumah yang berkontribusi bagi peradaban adalah serangkaian kumpulan kerja-kerja ibadah, sepanjang Allah berikan waktuNya. Bersama dalam energetic team menggapai rumah yang ber "madu" untuk kemenangan adalah quote penyemangat yang terus akan didengungkan. Energetic team ini motornya adalah pak suami, tapi istri adalah penopangnya, anak-anak ikut bergerak bersama. Empat orang anak kami lekatkan nama belakang yang sama fatchan, melanjutkan semangat mahar surat Al Fath (kemenangan) yang 13 tahun lalu dibacakan. Hal saya dan suami mengendalikan emosi mengasuh no punggung 2 yang cukup "sensitif" saya sebut juga sebagai kemenangan. Kemenangan besar dirajut dari kemenangan-kemenangan "sederhana". Surat cinta saya terakhir yang saya layangkan via whatsapp messenger ya masih seputar kemenangan yang kita dambakan bersama.

Saya yang tidak selalu "the best" meyakini ada pilihan lain dalam mengejar kemenangan, menjadi "the first" atau bisa juga menjadi "the different". 3 posisi itu dan kemenangan itu sendiri bukan tujuan, tapi selalu menjadi penyemangat kerja sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Saya telah jatuh cinta pada dunia keperawatan dan pengajaran pada awalnya, bersuami dan memiliki anak membuat saya semakin tahu arti merawat yang sesungguhnya. Kalau sampai saat ini saya diridhoi oleh suami untuk sedikit berkontribusi pada keperawatan, sambil terus berperan merawat cinta keluarga, menjadi istri dan ibu, maka saya syukuri. Anak-anak tumbuh dan mensupport saya menjalankan peran-peran saya, sesekali mengerjakannya dengan bersamaan, contohnya bawa anak ke kampus untuk mengajar bukan halangan. Syukur Alhamdulillah.


Bersyukur memiliki keluarga lengkap di negeri rantau dengan beasiswa yang nge-pas. Bersyukur karena keluarga besar sangat mensupport. Bersyukur punya teman2 di "darat" yang sedikit (bisa dihitung dengan jari) tapi baik-baik. Bersyukur karena ternyata ada teman2 yang tidak bertemu darat tapi tidak kalah luar biasa menceriakan dan menyemangati, salah satunya adalah bertemu dengan komunitas ibu profesional.
Bersyukur berarti menyadari bahwa apa yang kita raih adalah kehendakNya, lalu tidak berhenti dengan puas tapi melompat lebih lagi. Melompat menghadapi tantangan-tantangan yang ada, karena bersama perjuangan selalu ada onak duri, ujian, dan kesulitan. Melompat menghadapi keterbatasan diri sendiri saya rasakan paling berat, lebih disiplin waktu dan lebih sabar diantaranya. Bersama tantangan selalu ada kemudahan insya Allah.

Diri saya dan suami bertumbuh dari lingkungan keluarga saya dan suami yang alhamdulillah baik, lalu tempat tinggal kami di Indonesia dan di Austria secara umum juga lingkungan yang baik. Lingkungan virtual kami juga dipertemukan dengan yang baik. Semoga sambil terus memperbaiki diri sendiri dan berperan lebih baik di keluarga, maka Allah menghantarkan keluarga kami menggapai kemenangan-kemenangan yang kami persembahkan bagi lingkungan kami pula. Aamiin.


#NHW3
#Ibuprofesional
#Matrikulasi batch 5

No comments:

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas