Wednesday, January 31, 2018

CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN

"CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN"

Bila ada kesempatan kebaikan di pagi hari, maka kita tidak perlu menunggu petang untuk melakukannya. Bahkan saat panggilan kebaikan di petang hari tak perlu kau tunggu sampai pagi. 

Memperbaharui diri sebagai individu yang lebih professional bagi saya tidak mudah, tapi selalu bisa diusahakan. Hari ini tgl 1 Februari akan kusambut dengan ini :

Mulai pagi ini saya yang kadang "kasar dan terburu-buru" ingin berusaha menjadi individu yang lebih halus dan menggunakan waktu dengan cara bijaksana. Karena kejadiannya sering terjadi pada saat akan bepergian bersama-sama keluarga, maka saat akan bepergian selama 4 kali weekend di bulan Februari ini saya harus bisa mengukur waktu persiapan dengan tepat, sehingga saat memberikan aba-aba keberangkatan tidak menjadi kasar dan terburu-buru. Bismillah semoga Allah mudahkan.
Sedikit alasan kenapa menurut saya ini penting saya perbaiki, karena anak ke3 saya selalu "terusik" dengan kata "ayo cepat" yang sering saya pakai ketika kita sama-sama persiapan meninggalkan rumah. Apalagi musim dingin, banyak sekali persiapan pakaian dan kostum yang harus dipakai yang time consuming. Ujung-ujungnya nomor punggung 3 ini bisa bad mood dan kurang cooperative. Saya sadari saya yang berbuat "mengusik", saya yang akan mendapat hasil "tidak baik" nya.

Lain indikator nih untuk target perbaikan sebagai istri, sesuai keinginan suami dong pastinya. Beliau menghendaki saya lebih disiplin merawat kerapihan kamar tidur. Ingin bisa selalu meletakkan barang-barang pribadi di tempatnya, langsung setelah bepergian. Saya akan coba 3 kali weekdays (selasa sampai Kamis) setiap pekan selama 2 pekan ke depan. Bismillah Allah ringankan dan istiqomahkan.

Ternyata 2 indikator diatas berkaitan erat dengan urusan bepergian. Saya harus menyadari bahwa bepergian adalah satu urusan yang berdiri sendiri dan diselesaikan urusannya dengan tuntas baik berangkat maupun pulang. " Maka apabila engkau telah selesai (dari satu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)"(QS Asy-Syarh: 7). 

Terakhir, kemarin malam membersamai anak-anak dan menyelipkan pertanyaan apa yang mereka kehendaki dari saya supaya menjadi lebih baik..katanya mereka senang kalau ibunya selalu "penuh perhatian". Satu karakter yang ini memang pekerjaan yang melekat setiap saat, namun latihannya boleh dong di highlight. Setiap anak-anak menyelesaikan sholat shubuh, saya ingin menanyakan "bagaimana perasaannya setelah sholat". Biasanya saya hanya menanyakan "ingin sarapan apa pagi ini". Pertanyaan yang biasa saya lontarkan lebih banyak berorientasi pada kebutihan fisik sarapan, saya ingin tambahkan pertanyaan "perasaan" agar saya lebih bisa menyelami psikis dan jiwa anak-anak di pagi hari. Mulai hari ini semoga minimal 3x setelah subuh dalam sepekan saya bisa memberi perhatian lebih setelah mengetahui perasaan anak-anak. Aamiin.

Iyyakana'budu Waiyyakanasta'in.. Hanya kepadaMu aku menyembah dan Hanya kepadaMu aku memohon pertolongan, dan aku meyakini bahwa PertolonganMu sangatlah dekat.

#NHW
NHW#2
#MATRIKULASI BATCH #5


Wednesday, January 24, 2018

ADAB MENUNTUT ILMU


ADAB MENUNTUT ILMU


Dalam hidup kita apalah yang dicari kalau bukan keberkahan. Keberkahan seorang pencari ilmu sangat erat kaitannya dengan penjagaan seorang pencari ilmu dalam adab dan akhlak yang terpuji selama proses mencari ilmu.

Saya saat ini sedang serius mempelajari alat ukur (instrumen) tingkat ketergantungan seorang penderita stroke terhadap perawat atau caregiver lainnya.
Mengapa saya ingin belajar tentang hal diatas? Terus meningkatnya kasus stroke dan perawat harus memberikan bantuan atas dasar disabilitas yang dialami pasiennya secara tepat, agar tidak kurang dan tidak lebih. Instrumen yang reliabel dan valid juga sangat penting untuk mengukur keberhasilan serangkaian intervensi "stroke care" yang telah dilakukan oleh tim kesehatan. Saya mengenal keperawatan sebagai ilmu yang lahir dari "mother instinct". Saya termotivasi untuk terus menggeluti ilmu ini untuk memberikan kontribusi semampu saya untuk dunia keperawatan di masa depan yang berbasis riset dan teknologi, walau di negara maju trend ketertarikan untuk menjadi profesional di bidang ini telah banyak ditemukan trend yang menurun.
Banyak metode yang harus saya lalui dalam mempelajari ilmu ini, namun setidaknya ada 3 yang utama. Belajar dan berdiskusi langsung dengan pembimbing saya, menemukan literatur buku dan jurnal terkait, serta berdiskusi dengan kolega-kolega sebidang. Ketiganya menekankan pada kemandirian, critically based review, dan orientasi scientifik.
Saya berusaha semaksimal mungkin menjalankan etika atau adab menuntut ilmu dalam meniti metode-metode belajar diatas. Ini saya niatkan agar semua menjadi jalan yang menyelamatkan saya, menambah timbangan kebaikan, dan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat karena keberkahan ilmu. Ada tiga hal yang ingin saya perbaiki dalam diri saya sebagai pembelajar. Yang utama saya ingin terus menjaga keikhlasan hanya mengharap ridho Allah dalam mencari ilmu ini, meniatkannya sebagai jalan ibadah dan wujud syukur kepadaNya. Kalau Allah sudah menjadi tujuan kita, maka Allah akan ngelike dan ngefollow bahkan ngeback up segala aktivitas kita. Penekanan yang bersifat keras juga saya ingin menjadi pribadi pembelajar yang lebih baik lagi dalam kesungguhan dan ketuntasan dalam setiap fase yang harus saya lalui dalam mencari ilmu. Saya menyakini Allah akan memampukan saya bila saya benar-benar bersungguh-sungguh, dan Allah akan memberi jalan ilmu yang bermanfaat nantinya. Aamiin ya Rabb. Yang terakhir, ada catatan buruk tentang kerapihan menyimpan bahan-bahan belajar saya. Sampai-sampai anggota keluarga lain sering menganggap saya sudah tidak membutuhkannya lagi akibat saya membiarkannya tercecer begitu saja. Untuk itu, saya sudah menyiapkan box "special" untuk menjaga bahan belajar saya, semoga saya bisa lebih hati-hati dan terhindar dari kehilangan bahan yang penting akibat teledor. Maklum di rumah ada 3 anak aktif dan seorang bayi 6 bulan yang juga sudah mampu meremas kertas...:).


#NHW
#DAY#1
#ADAB MENUNTUT ILMU
#MATRIKULASI BATCH #5
Graz, 24 Januari 2018

Belajar di Graz Austria

Serunya Belajar di Graz Austria

Buat saya menemukan tantangan baru adalah bentuk dari rasa syukur atas nikmatNya dan tantangan akan menjadi energi tersendiri untuk terus menikmati perjalanan kehidupan.
Belajar bersama dari sejak SD di Indonesia sudah saya kenal, ternyata masa s3 ini juga saya lalui dengan metode yang kental dengan belajar bersama. Kesempatan pertama adalah mencurahkan ide sendiri dan mempresentasikan kepada teman-teman satu jurusan.

Belajar di Austria dengan konsep mendengar review dan memberi review

Belajar di Graz, Austria ini saya sebut belajar mandiri diiringi kerjasama dan kemampuan menerima feedback dari pembimbing/supervisor dan kolega-kolega sebidang. Memberi review juga cara lain untuk belajar. Memahami alur tulisan yang akan kita review dan menemukan sumber-sumber serupa sebagai pembanding bisa dikatakan adalah motor dari proses review. Kritik yang kita berikan bertujuan untuk membantu kolega kita, memberikan feedback yang membangun dan positif ini sisi yang sangat penting.

Saya sering kagum dengan emoticon2 dan kata kata positif di kertas feedback yang saya terima, padahal tulisan/draft manuscript saya hancur.


Catatan penting saya selama belajar di Graz Austria ini saya tuliskan di dalam log book yang berisi :
a. dimulai dengan state of the art
b. langkah-langkah yang saya lalui
c. tantangan apa yang dirasakan
d. solusi yang telah dicapai

Friday, January 19, 2018

Terbelalak dengan pertanyaan dan sikap anak


My basic concept:
Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah/suci (al hadist). Setiap orangtua akan memberikan contoh dan pengajaran, lingkungannya akan memberikan dukungan, setiap guru akan mengalirkan stimulus kepada anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi insan yang bermanfaat. Sebagaimana tujuan adanya manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah/wakil bagi makhluk hidup lainnya.


Situation/Experience
Semoga menjadi catatan refleksi bagi saya dan keluarga. Pagi ini secara sukarela no punggung 3 (5 tahun) memberikan jatah makanannya untuk ibunya. "ini untuk ummi", sekeping kue coklat yang saya tahu dia sangat menggemarinya, kala 2 kakaknya mendapatkan kepingan yang sama dengannya, berarti bila dia rela berikan 1 keping maka dia hanya punya 3 keping.
Ini saya temui untuk yang kesekian kalinya. Semoga terus menjadi seperti itu, pada siapapun yang kamu kenal maupun pada yang kamu kurang kenal, pada orang terdekap maupun pada orang yang kurang dekat.

"Ummi bagaimana sih caranya bayi bisa ada di perut ibu?", baru saya menarik nafas seraya berfikir sejenak, sang kakak (11 tahun) spontan menjawab " ya itu pekerjaan Allah dek".

Lesson learned
Rela memberikan yang kita sukai untuk orang lain adalah sikap yang dicontohkan rosululloh. Sebuah sikap altruism (mendahulukan kepentingan orang lain) yang merupakan sikapnya orang-orang yang bekerja untuk kemanusiaan. Sikap itsar (mendahulukan kepentingan saudara muslim) adalah sikap yang diktunjukkan ketika seseorang menjaga ukhuwah/persaudaraan muslim. Ukhuwah tidak hanya dibentuk atas dasar perkenalan, tapi juga kerjasama, saling mendahulukan kepentingan saudaranya, dan akhirnya mencapai sikap selalu berlapang dada dalam bersaudara.

Setiap orangtua harus mumpuni dalam ilmu, mampu menata kata dan menjelaskan sesuatu dengan jelas, dan membawa arah pemikiran anaknya pada keyakinan/akidah kepada Allah SWT.

Semoga senantiasa dimampukan menjadi orangtua yang mencetak generasi terbaik nanti di jamannya. aamiin



Monday, January 8, 2018

Memberi input dan menuai amazing surprise

Memberi input dan menuai amazing surprise
My basic concept
Anak adalah amanah, dan setiap amanah akan dimintai pertanggung jawabannya. Waktu adalah kesempatan yang akan menjadi rugi bila berlalu begitu saja. Setiap amal sebesar biji sawipun akan mendapat balasan dari Nya. Amal baik menjadi pemberat timbangan amal kebajikan pula bagi pelakunya di hari penghitungan kelak.

Real situation:
Anak umur 5 tahun, Aakif, luar biasa menarik perhatian dan menyedot waktu saya. Dia banyak tertarik mengikuti kegiatan2 saya, sholat dan sejenisnya. Suatu waktu seperti mendapat tausiyah dia mampu mengatakan "pingin sholat dan ngaji terus untuk bisa masuk syurga".
Dia yang saat ini meniru, menikmati apa2 yang bisa dia ikuti... dhuha dan qiyamul lail juga..hal yang tidak saya temukan sebelumnya. Semoga bimbinganNya akan terus mengalir untuk mu dan membawa hidupmu penuh berkah..aamiin.

Lesson learned
Parenting is a great thing, Full of surprise. Sometimes you only need to be consistent in a good way, your children will follow you. Children need your role model.

Tuesday, January 2, 2018

Hari baru, kesempatan pola hidup sehat baru

My basic concept:
Hari yang lalu telah pergi dan tidak akan kembali. Kini saatnya memulai lagi yang baru dan berikhtiar untuk loncatan lagi. Masa adalah kesempatan dan ruang untuk bersyukur. Berbuat karena bersyukur, berbuat untuk belajar kembali dan menoreh jejak, setidaknya tidak diam. Kesempatan dalam suatu masa tidak akan terulang, karenanya bila telah hilang maka rugilah buat yang menyia-nyiakannya.

My actual situation
Tahun lalu sudah diberi kesempatan untuk menerapkan 1 pola tetap dalam mengkonsumsi mie instant di setiap tanggal 17, ala ala tujuhbelasan merayakan kemerdekaan dengan indoxxx, dan...sudah 3 bulan memulai untuk program minimize deep fry, hanya 2x dalam sebulan (sekitar tanggal 1-3 dan 14-15. Tahun lalu sudah memperbanyak jalan kaki tapi masih punya tiket transportasi umum tahunan, dan tahun ini ditingkatkan pressurenya dengan cara tidak membeli tiket tahunan.  Itu program sehat kami, dengan cara menentukan frekuensi dan kisaran tanggalnya akan lebih mudah ditaati dan diistiqomahkan. Jangan kasih kendor kata anak jaman now. Ada yang baru kah? kayaknya harus ya biar hari ini lebih baik dari hari yang lalu. Kami mau mendetoxifikasi ketergantungan pada nasi, Bismillah tiap Selasa makan nasi sekali saja atau tidak sama sekali mulai bulan Februari 2018. Yang belum? masih banyak, satu yang cukup berat mengurangi kopi, semoga masih ada kesempatan untuk melaksanakan yang belum.

Lesson learned
You need to keep healthy life patterns to get fit and energetic.
Healthy habits sometimes give you a saving money too..:)

So Declare your healthy life pattern in your ultimate list of new day resolution!

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas