Jiwa dan energi untuk tantangan hari ke8

Bismillahirrohmaanirrohiim
Saat menuliskan aplikasi yang relevan dengan perawatan pasien stroke, terlintas ide juga untuk menyelipkan fungsi robotik untuk membantu pasien stroke. Tapi sisi apanya yang harus saya bahas? Di satu sisi pelibatan robot dalam perawatan pasien akan mengurangi aspek touching dan penggerusan afeksi dalam praktiknya. Saya coba libatkan jiwa saya bila saya menjadi seorang perawat disini, juga saya bayangkan energi yang harus dimiliki saat menolong pasien. Hmm semakin menarik.. Robot yang dipergunakan dalam penelitian dan praktik perawatan dan recovery pasien pasca stroke adalah social robot. Penciptanya menyelipkan program berupa pengenalan terhadap gerakan manusia di hadapannya, robotpun mampu memberikan feedback kepada orang yang dia bantu atau dia tolong.

Jenis robot yang sering digunakan pada stroke survivor adalah robot yang membantu seseorang berlatih berjalan dan atau mengembalikan fungsi gerak organ gerak, tangan maupun kaki seorang survivor.
Membaca upaya sebuah robot yang merupakan benda mati, namun sungguh-sungguh membantu dan melatih seseorang, membawa ingatan saya bahwa program yang konsisten dan terdapat pakem yang jelas akan membuat sebuah program berjalan dengan baik dan membuahkan hasil. Dalam banyak hal kehidupan seorang ibu, seorang istri dan seorang ibu juga membutuhkan sistem kerja robotik yang konsisten dan tanpa lelah.

Tantangan hari ke7

Bismillahirrohmaanirrohiim
Hari ini mencoba menukik pada salah satu masalah penting yang kerap dialami pasien stroke, yakni masalah komunikasi. Sering dusebut dengan aphasia, dikelompokkan berdasarkan gangguan motorik ataupun sensorik atau keduanya. Pasien bisa mendengar kata kata perawat, tapi tidak faham dan memberikan feedback kata2 yg tidak relevan. Bahkan pasien bisa tidak mampu berkata kata seperti bisu, atau berkata kata yang tidak bermakna apapun persis seperti ocehan bayi.

Pada pasien yang banyak berkata-kata namun tak bermakna sering dikenal dengan Wernicke Aphasia, sedangkan kesulitan membuat kalimat dan memahami kalimat sering dialami oleh seseorang dengan Broca Aphasia, dan kategori pasien yang sulit memahami kalimat dan membentuk kalimat sering dikenal dengan global Aphasia (American Stroke Association, 2018)

Tantangan hari ke6

Bismillahirrohmaanirrohiim
Sub topik lain yang ingin saya baca dan tuliskan resumenya adalah tentang aplikasi digital based yang digunakan untuk kepentingan dan kemajuan perawatan pasien stroke.
Ternyata cukup banyak yang bisa saya temukan, dari mulai guidelines sampai dengan alat bantu menilai sebuah keadaan pada pasien stroke. Sungguh menarik untuk dibaca dan dibahas nih. Mengapa aplikasi aplikasi ini diciptakan? Pasti karena kebutuhan, manusia zaman now yang semakin bersahabat dengan perangkat digital.

Untuk sebuah guideline, ketersediaan dalam sebuah aplikasi yg free sesungguhnya sangatlah keren. Siapapun bisa mengakses, melakukan proses adaptasi kultural,l. Adaptasi ini adalah serangkaian aktivitas melakukan penyesuaian pengurangan atau penambahan berdasarkan keadaan setempat dan melakukan pilot project sebelum aplikasi sesungguhnya.

Tantangan hari ke5

Bismillahirrohmaanirrohiim
Kreativitas ide yg muncul dalam menulis terkadang sulit keluar, lagi2 butuh mencari bahan-bahan bacaan dan sumber. Salah satu yg sangat membantu saya adalah uraian pengalaman penderita. Dari sini saya mencoba meramu menjadi sub topik pengalaman dan harapan besar pasien dengan stroke.

Tantangan hari ke 4

Bismillahirrohmaanirrohiim
Hari-hari work from home disertai anak-anak yg home based learning sungguh tidak mudah. Terutama 3 anak yang sudah besar saat ini sangat membutuhkan bimbingan khususnya beradaptasi dengan sistem pendidikan baru di Indonesia. Namun dengan tantangan internal ini, saya mencoba tetap membuat resume hasil membaca artikel terkait stroke.

Menyusuri kebutuhan-kebutuhan pasien stroke secara umum dan pasien stroke yang sudah berusia tua lebih dari 60 tahun.  Ternyata mereka kehilangan social life yang sangat berat.

Membaca lebih cepat dan mengambil sarinya lalu menuliskannya memang style saya banget ternyata. Semoga Allah terus membimbing saya. Aamiin.

Jurnal puasa kepompong

Bismillahirrohmaanirrohiim
Stage telur dan ulat telah dilampaui, saatnya memasuki tahap kepompong. Seperti kepompong umumnya, dia menjalani puasa. Untuk seorang pembelajar, seringkali strategi dan tahapan puasa dari kebiasaan buruk juga sangatlah penting. Saya mencanangkan puasa dari banyak makan karbohidrat dan memperbanyak exercise fisik.

awalnya saya merasakan saat membaca, tetiba terasa mengantuk dan sering tertidur akhirnya. Saya menimbang badan dan benar saja, ada penambahan 4 kg berat badan dari kondisi normal. Duuh saya fikir penting sekali ini untuk mengurangi makan karbohidrat dan banyak olah fisik di rumah saja.
Badge harridan sejak tanggal 24 lalu tercantum di kalender dibawah ini:

Day 3 tantanganku

Bismillahirrohmaanirrohiim
Hari ini menyelam lagi dalam referensi, nulisnya masih corat coret yang sepertinya akan mengerucutkan ide utama. Semoga bisa ada manfaat untuk orang banyak nantinya.
Proses hari ini sepertinya banyak distraksi, need improvement banget. Anak2 menuntut kebersamaan bermain dan belajar, tapi saya senang mereka membutuhkan saya selalu.
Semangat Nursis!
@masa karantina 14 hari di rumah mamah di Bekasi.

Day 3
Tantangan 30
Bunda cekatan