Monday, August 26, 2019
Aku dan kamu butuh Pendidikan seksualitas
Bismillahirrohmaanirrohiim
Jauh sebelum mendapat materi membangkitkan fitrah seksualitas ini, Saya pernah memegang prinsip dan mengalami di keluarga Saya bahwa berbicara seks adalah hal jorok, tidak pantas dan sangat tabu.
Satu hal fenomenal Yang Saya Alami adalah, Ibu Yang telah melahirkan Saya sebagai anak perempuan satu-satunya diantara 7 buah hatinya, baru membuka diri bahwa beliau sempat merasa sangat khawatir gadisnya akan masuk Bioskop dan menonton film porno setelah sekian lama Saya menikah. Saya baru mendengar kekhawatirannya Saat Saya sudah memiliki 3 orang anak. Jlebb sekali, ya Allah ya Rabb betapa perjuangan seorang ibu tak pernah terbalas. Beliau menyimpan rapat perasaannya, beliau sambung dengan doa Yang kuat Saat itu. Dari sisi Saya sebagai anak, Saya merasa bahwa kalimat ibu Saya selama masa kecil "jangan sekali-kali kamu mendekati zina"...selalu terngiang, dibarengi contoh kehidupan rumah tangga kedua orangtua, pendidikan agama Yang mereka berikan cukup membuat Saya tidak berani mendekati Bioskop dan apalagi menonton film porno.
Allah berfirman di ayat kedua surat annuur (24), "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman". Bila kita dalami Tafsir ayat ini, maka kita sadar perempuan adalah benteng utama. Mengapa Allah sebutkan terlebih dahulu pezina perempuan (Azzaniyatu wazzanii) di ayat itu? sungguh karena perzinahan hanya terjadi bila perempuan Yang memulai, bila perempuan menolak maka Yang terjadi adalah pemerkosaan.
Di kelas Bunda sayang ini, topik seksualitas ditempatkan hampir di ujung program. Saya pun merasakan bahwa perhatian para penggiat dan Motor perubahan sistem dan materi parenting sangat besar di sini. Dalam hal ini ibu Septy Peni Wulandari sang founder dan tim Bunda sayang seperti bersinergi kuat agar materi fitrah seksualitas ini benar-benar akan memahamkan, membantu gerak langkah dan memandu setiap ibu dan keluarganya serta menopang perilaku sebagai model terbaik.
Metode belajar dan pendekatan belajarnya ditekan ke tombol-tombol baru menjadi small Group discussion, peer teaching dan Review project. Perpaduan ketiganya bukan hal ringan untuk diikuti, namun tidak ada Yang menggembirakan bagi seorang pembelajar selain mendapat kesempatan untuk naik kelas, untuk lebih faham, untuk lebih menemukan lagi celah kekurangannya agar dapat menambalnya sehingga menjadi lenih baik implementasi dalam kehidupannya.
Sebaran materi Level ini cukup luas, bahkan bila kita berbicara melindungi anak dan mencegah kejahatan seksual, maka lingkungan sangat berpengaruh, negara sangat perlu hadir dengan hukum dan ketentuan Yang kuat. Ini menginspirasi Saya bahkan untuk terus berikhtiar membangun peran terbaik di dalam rumah, sehingga suatu Saat siap membantu publik melek, masyarakat sadar tanggung jawabnya dan mendorong pemerintah bertanggung jawab. Walaupun pada dasarnya kewajiban semua elemen untuk menciptakan lingkungan Yang aman, menyembuhkan Yang sempat tergelincir perilaku seks dan orientasi seks menyimpang dan menyuguhkan media digital Yang hanya memberikan dampak positif bagi anak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bunda produktif
Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas
-
Bismillahirrohmaanirrohiim KINSEY SCALE TEST Sejujurnya Saya baru nih menemukan ada skala tes ini. Saya pun mencoba mengeksplorasinya....
-
Bismillah Pagi hari sebelum kami sholat subuh berjamaah di rumah, saya bercerita tentang Ukasyah sahabat nabi yang hendak meminta pembalasa...
-
Pagi ini topik hangat di rumah kami adalah seputar Graz Marathon. Awal bulan saat menemukan flyer Graz marathon saya menawari anak2 di rumah...
No comments:
Post a Comment