Wednesday, October 3, 2018

Melawan Alarm

Program keluarga yang sempat saya share pada waktu yang lalu adalah lomba bangun pagi. Setiap pagi saya dan suami sudah bebas dari spending time untuk membangunkan anak-anak. Semua dengan mandiri bangun dan courious di posisi ke berapa mereka mendapat tempat.
Untuk mewarnai keseruan lomba bangun pagi, kami menyematkan di tengah-tengah saat ini dengan permainan melawan alarm. Misal untuk berangkat sekolah, bila si anak sudah siap berangkat sebelum bel di HP berbunyi berarti dia memenangi lomba lawan Alarm. Ketiga anak tahu permainan ini, tapi saya memfokuskan pada sulung Ghina.

Untuk Aakif yang baru 3 pekan masuk sekolah dasar (Volkschule), saya lihat selama lomba bangun pagi memiliki keinginan yang kuat untuk menang, dan berusaha bangun pagi. Namun, dalam persiapan berangkat sekolah kadang dia masih agak tidak mempedulikan waktu. Saat nya saya mencanangkan Skill menghargai waktu buat si sholeh. Skill menghargai waktu ini merupakan bagian dari soft skill dan kognitif skill:

Saya mulai dengan mendiskusikan waktu dalam bentuk angka, modalnya yang sudah ada saja yaitu selembar jadwal sholat. Kebetulan juga pagi ini dia bangun pertama, dan saya sedang bersiap ibadah pagi. Kami menunjukkan "ini jadwal sholat bulan Oktober, ada waktu-waktu sholat disini...lihat ini Ok..to..ber", dia memperhatikan sambil tengkurap di kasurnya. Saya melanjutkan "nah hari ini hari Kamis, tanggal 4, kalau yang ini tulisan Subuh".. jam berapa Subuh coba lihat? dia langsung menjawab dengan tepat 05:37. Saya sodorkan juga HP saya dan dia bergumam "belum sampai jam sholat subuh..05:29. Iya betull...berapa menit lagi ya Subuhnya? saya melanjutkan. Dia berhitung..29..30..31...32,...37
coba lihat sekarang jam berapa? wah sudah 05:30..
Wah sekarang sudah jam? tanya saya lagi..."05: 31 miii.." jawabnya.
dan seterusnya berhitung sama-sama menuju jam waktu shubuh waktu Graz.

Selalu menyenangkan bermain dengan anak-anak. Aakif terlihat sangat senang diajak berdiskusi tentang waktu pagi ini dan excited melihat menit per menit Yang berubah di HP. Untuk Saat ini target menghargai waktu bagi Aakif Yang berusia 6 tahun adalah mampu memanfaatkan waktu pagi harinya yang dialokasikan untuk mengaji dan persiapan sekolah dengan baik, menggunakan waktu siang dan sorenya untuk PR dan untuk berbagai kegiatan olahraga ataupun les.
Mendampingi dia menghargai waktu juga mengingatkan saya sendiri untuk belajar menghargai waktu Yang Allah berikan, meresapi dan memperhatikan pesanNya : Demi masa. Sesungguhnya manusia ada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran (Qs. Al Ashr 1-3).


Foto dibawah adalah papan sederhana Yang setiap hari kami gunakan untuk mengurutkan nama-nama anak sesuai urutan bangun pagi. Semoga Allah memudahkan saya membangun keterampilan menghargai waktu pada Aakif, dan menjadi proses yang berkesinambungan baginya untuk bijak menggunakan waktu Yang ada pada tempatnya. Aamiin.


Karena sesungguhnya waktu Yang berlalu tak akan kembali menemuimu.
“Time is free, but it’s priceless. You can’t own it, but you can use it. You can’t keep it, but you can spend it. Once you’ve lost it you can never get it back.” (Harvey Mackay)





#HariKe1
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Bunsay4Internasional
Reference:https://pusatkemandiriananak.com/

No comments:

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas