Seorang ibu adalah pejuang, peletak norma yang utama bagi diri, keluarga dan masyarakatnya. Seorang ibu adalah pejuang Yang tiada henti mengupayakan kemuliaan keluarganya. Bila itu sebagian harapan Yang terlintas dalam benak saya, itu tidak terlepas dari tak terhingganya inspirasi dari ibu dan keluarga saya.
Ibu saya Yang lulusan SD, menikah pada usia 17 tahun, mendampingi bapak Yang berpendidikan lebih tinggi dan PNS.
Ibu adalah contoh Yang utama. Saya mengingat kuat betapa kami tidak berani meninggalkan rukun2 Yang diamanahkan oleh agama kami. Maka saya meyakini kekuatan iman dan kekuatan ikatan pada Yang Kuasa adalah utama dan sangat mendasar.
Saya juga ditanamkan untuk menghindari Yang "memalukan", sejak berada di rumah sampai saya berkelana semaunya di luar rumah. Rasa haru bila mengingat betapa ibu menceritakan setelah beberapa tahun usia pernikahan saya, bahwa beliau pernah menahan rasa khawatirnya. Beliau khawatir saya akan masuk ke Bioskop "tak terhormat" Yang beberapa tahun lalu berada sangat dekat kostan saya. Ibu bilang "aku berdoa meminta di tengah malam agar kamu Allah jaga". Oh ibu aku kini bisa merasakan betapa berat rasa khawatir itu, betapa kuat doamu. Disini saya mencatat takut pada Yang bathil dan menjauhi maksiat, semata-mata adalah "PenjagaanNya",dengan risalah doa dan banyak upaya.
Ibu adalah berlian yang tak sembarang. Tercatat dengan baik pada memoriku, ibu membantu finansial keluarga dg beternak ayam dan kambing, suatu waktu Saat kehabisan uang beliau pergi ke pasar untuk menjual beberapa ekor. Lain waktu lagi ibu pergi ke pasar menjual cincinnya untuk menambal kebutuhan keluarganya. Luar biasanya, ibu pernah membuka warung makan, ramai pengunjungnya, nyata untungnya. Tapi resto kecil itu ditutup setelah hanya hitungan minggu karena tetiba sidak dari eyang kakungku mem"fatwa" TUTUP! Sekarang juga!. Alasannya, ini kamu (ibu*) dan pelayanmu itu wanita muda, yang datang konsumenmu, supir-supir "orang jalanan". Banyak resiko fitnah di situ, resiko besar bagi rumah tanggamu. Cerita ini mengalir di dalam hidup saya begitu saja tapi sangat mendoktrin saya bahwa Uang bukan segalanya, Harga diri wanita itu mahkota, Keluarga adalah utama, dan keberkahan adalah rizki yang sesungguhnya.
Kini ibu tetap sederhana, meski Allah cukupkan apa yang ia inginkan, banyak jalan yang tidak terduga. Semoga Allah selalu memberkahimu ibu. Pelajaranmu semoga menuntunku sepanjang waktu.
Kisah yang saya amati membantu saya mengenali arti ibu yang produktif. Jalan menuju produktif selama ini sudah coba saya lakukan, tapi saya ingin sedikit merevisi agar meningkat menjadi produktif yang membahagiakan.
Salah satu tool untuk pengkajian talent menyebutkan saya memiliki potensi kekuatan sebagai :
1. AMB - AMBASSADOR
2. CAR - CARETAKER
3. EDU - EDUCATOR
4. RES - RESTORER
5. SER - SERVER
6. STR - STRATEGIST
2. CAR - CARETAKER
3. EDU - EDUCATOR
4. RES - RESTORER
5. SER - SERVER
6. STR - STRATEGIST
Dari Potensi kelemahan yang diungkapkan dr assesment talent tersebut yang bahaya bila ini benar kelemahan saya adalah Explorer. Saat ini salah satu pekerjaan yang sedang membebani saya sangat membutuhkan peran explorer. Ada sedikit ketidakpercayaan disini yang sebenarnya ingin saya angkat untuk meyakinkan saya bahwa daya explorer saya enggak jelek banget, so saya tidak resah, namanya juga tool..terimakasih sudah memberi warning...:).
NICE HOMEWORK #7
*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*
No comments:
Post a Comment