Tuesday, February 11, 2020

Gaya hidup Frugal ala keluarga kami

Bismillahirrohmaanirrohiim
"Kalau kamu bukan anak raja atau anak ulama, jadilah Seorang penulis"(imam alGhazali).


Suatu pagi saat memulai menulis, di sebelah saya duduk menemani mas Aa. Saat menulis kalimat pertama seperti ini: Apa yang dimaksud dengan gaya hidup frugal?? Aa pun ikut membaca apa yang saya tuliskan dan bertanya Frugal itu apa mi?...ternyata kalimat tanya pembuka ini menarik hatinya. Semoga demikian pula dengan pembaca yang lain yang ingin mengetahui lebih lanjut apa hidup frugal dan bagaimana aplikasinya.
Frugal menurut Merriam Webster berarti gaya hidup dengan sangat bijaksana dan hemat dalam membelanjakan uang  atau bisa pula diartikan pola hidup yang simpel.

Menurut keluarga kami, hidup frugal membuat kami nyaman, tenang dan jauh dari stress akibat masalah finansial. Gaya hidup ini sejalan dengan nilai keluarga kami yaitu sekuat tenaga menghindari hutang dan riba. Rizki berupa kesempatan belajar dengan beasiswa pembiayaan pemerintah Indonesia di salah satu negeri di sekitar pegunungan Alpen saat ini menyebabkan kami semakin dekat dengan gaya frugal ini. Sekilas tentang tempat tinggal kami saat ini, sebuah kota bernama Graz yang merupakan kota terbesar kedua di Austria. Kota dengan empat musim, dikelilingi pegunungan alpen dengan luas wilayah 127 KM serta berpenduduk 350 ribu orang. Sebagai pembanding dengan salah satu kota di Indonesia, Bekasi, kota tempat tinggal uti dan kakeknya anak-anak, yang memiliki luas 210 KM, namun berpenduduk 2,9 juta penduduk.

Kembali ke topik utama, bagaimanakah aplikasi gaya hidup frugal di tengah-tengah standard hidup tinggi di salah satu negara di benua Eropa ini? Beginilah beberapa hal yang kami lakukan. Pertama, membuat peta keuangan dan batas-batas pengeluaran yang memungkinkan. Kedua, memilih tempat tinggal yang nyaman, sehat, tidak jauh dari pusat kota dan kampus namun murah. Trik khusus untuk kriteria tempat tinggal seperti tersebut adalah apartemen yang berada di lantai paling atas atau apartemen yang berada di lantai paling bawah. Kedua jenis apartemen seperti itu biasanya ramah kantong. Ketiga, membeli pakaian benar-benar sesuai kebutuhan dan berbelanja saat toko-toko memberikan potongan harga besar-besaran di akhir atau di awal musim. Keempat, berbelanja kebutuhan makan dan minum secukupnya dan memprioritaskan efek pada kesehatan, bukan keinginan lidah semata tanpa menumpuk makanan berlebihan. Bahkan, setiap akhir pekan, supermarket memberikan discount yang sangat menggiurkan untuk banyak kategori bahan makanan khususnya roti, sayur dan buah. Hal itu dikarenakan seluruh supermarket tutup lebih awal pada hari sabtu, dan tidak berjualan sama sekali pada hari minggu. Saya juga sering sekali memanfaatkan kupon potongan harga saat berbelanja. Kelima, memperhatikan kebutuhan rekreasi yang mempertahankan kesehatan mental namun terjangkau oleh budget keluarga. Cara paling efektifnya adalah, menjelajahi taman-taman kota yang jumlah dan karakteristiknya memiliki keunikan masing-masing, akrab dengan perpustakaan kota dan perpustakaan mainan, dan mengambil manfaat dari museum, non government association atau berbagai komunitas yang sering menyuguhkan acara menarik dan bermanfaat.

Ada lagikah gaya hidup frugal lainnya yang kami terapkan? Hmmm...Dari musim dingin yang menusuk kami belajar juga bahwa hidup di musim ini kami tidak memerlukan kulkas, cukup letakkan makanan di ruang antara jendela luar dan jendela dalam, hasilnya nyess kayak es. Efeknya adalah 3 bulan menghemat listrik. Oh ya satu lagi, berharganya sinar matahari musim panas menyebabkan kami sangat menghargai dengan sedikit menanam tanaman hias untuk menghijaukan sudut apartemen, atau sekedar memanfaatkan tunas pohon daun bawang kami bisa menuai hasilnya menjadi campuran telur dadar beberapa hari kemudian. 

Eh tapiii...frugal itu suka piknik atau jalan-jalan juga kah? sesekali iya doong, saat musim panas paling sering kumpul-kumpul dengan teman Indonesia atau warga native di sini untuk menikmati makan bersama di taman atau di apartemen, ini menjadi ajang saling bertukar karya memasak. Kalau jalan-jalan keluar Austria, paling enak naik kereta, bisa membangun kebersamaan yang sesungguhnya, senang dan gembira sambil menikmati peradaban lain di kota-kota lain. Pernah juga sengaja mengambil penerbangan ke Paris dari Milan, yang tiba di Paris pas tengah malam, kami syukuri saja menginap 5 jam di airport, untuk paginya langsung menikmati pemandangan menara Eiffel. Kenapa kok begitu? penerbangan malam hari yang sampai di Paris tengah malam ini cukup murah dibandingkan penerbangan jam lainnya, menginap 5 jam di airport bukan masalah di airport di Eropa, malah mengirit penginapan. Pada akhirnya saya simpulkan bahwa frugal itu simpel dan seru. Aplikasi menggunakan kupon saat berbelanja, berusaha menanam buah dan sayur terinspirasi daru petunjuk hidup frugal dari sini: https://www.nerdwallet.com/blog/finance/frugal-living-guide/.


Beginilah sharing sekaligus latihan menulis saya pekan ini. Bonusnya yang duduk di sebelah saya ikut mencicipi kosakata baru "frugal". Alhamdulillah. Inspirasi kegigihan dan kemauan berlatih saya dapat dari keluarga literasi kelas bunda cekatan. Semoga bermanfaat khususnya untuk saya sendiri dan keluarga.

No comments:

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas