Tuesday, February 25, 2020

Berbagi untuk belajar mencintai diri sendiri dan komunitas

Bismillahirrohmaanirrohiim
Kasih Ibu kepada Beta..tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali...
....Sebuah penggalan lirik lagu berjudul "KASIH IBU" karya S.M. Mohtar, mengingatkan kita para ibu untuk terus memberi, memberi apa yang bisa kita beri tanpa sedikitpun ekspektasi mendapat kembalian.

Di pekan ke 5 ini program ibu cekatan memasuki latihan dan skill memberi sesuatu yang bukan master topicnya kita sendiri. Tapi namanya kehidupan, bisa jadi topik itu pernah kita alami dan pelajari namun kita tidak terlalu suka, dan yakinlah kemungkinan besar ada teman kita yang justru sedang "haus" topik tersebut. So why not berbagi yang "bukan gue banget".

Saya sendiri berlatih membagi pengalaman dan pengetahuan topik di luar topik utama saya, diantaranya tentang belajar bahasa, ilmu Web dan SEO serta ilmu sustainable living. Ketiga topik tersebut saya sajikan sederhana dengan keberanian yang saya kumpulkan beberapa hari ini...:)

cuplikan conversation saya dan ulat pejuang lainnya saya rangkumkan disini :

untuk yang sedang mencermati topik sustainable living saya hantarkan cerita ini:
Kami saat ini tinggal di kota Graz, Austria kota yg berjarak 150 KM dr ibukota Vienna.
So far yg menarik adalah perencanaan pembangunan untuk wilayah adl prioritas untuk memanfaatkan sumber daya air. Disini air kran bisa diminum dan di sudut kota tidak ada got terbuka karena air kotor dari rumah tangga dikelola dari awal dengan pembangunan kanal di bawah jalan dan model filterisasi air kotor tersebut sangat baik. Daan untuk pemeliharaan lingkungan, prinsip 7R terus dikampanyekan, berikut saya lampirkan flyer yang disiapkan oleh pemda kota versi tahun 2017. Saya juga hadiahkan kebuah ebook yang berisi program 7Rs.

Untuk yang sedang sungguh-sungguh menekuni bidang bahasa asing, saya kirimi ini:
Pingin share pengalaman belajar b.German mandiri tanpa beban dan ketawa ketiwi bareng anak2.
Jadi sy belajar read aloud (sambil mangku si toddler) buku berbahasa German yg ceritanya ringan dan lucu "Manuel und Didi", Authornya Erwin Moser.
Anak2 yg sudah ngerti dan mulai berbahasa German dalam kehidupan sehari2 mendengar dan spontan memberi feedback bila saya salah dalam pronounciation.

Barangkali mba bisa mencoba saat bersama anak2 TPA  yg sdh bisa kasih feedback.

Berdasarkan pengalaman saya, si toddler happy dan menyimak, saya belajar pelan2 dan mengajarkan kakak2nya berbagi memperbaiki ibunya yg tertinggal bahasa Germannya, serta fun bareng2.


Untuk seseorang yang sedang belajar keras WEB dan SEO saya meneteskan sedikit embun yang saya awalnya cukup ragu akan bermanfaatkah? Alhamdulillah hati kecil saya menguatkan saya dengan niat awal berbagi ini apa.

Sy sendiri suka bikin tugas2 matrik dan bundsay di blog saya, tapi jujur masih enggak peduli dengan isu SEO dari blog saya tersebut, mungkin lebih tepatnya belum merasa jadi prioritas. Tapi di sisi yang lain saya sering banget nemu “Best Practice SEO tips” kala saya menyiapkan submission paper di jurnal International. So rupanya SEO ini jadi concern di semua media termasuk yang scientific based. Dari tips2 yang ada biasanya keywords termasuk yang paling atas disarankan untuk benar2 disiapkan oleh penulis paper, daan khususnya bidang nursing dan health sciences (bidang saya) ada yang namanya Mesh term (Medical Subject Headings) yang setiap tahunnya diupdate untuk memberikan index dan katalog terbaru untuk bidang kedokteran dan kesehatan.  So keyword dan abstract yang kita tuliskan harus memuat Mesh term kalau mau artikelnya nanti mudah ditemukan audience pembacanya. itu saja mungkin mba sedikit yg ingin sy bagi, smg berkenan.


Dari rangkaian menyiapkan dan akhirnya mengirimkan sharing saya, over all saya kok ternyata bahagia..Ada pula yang memberi hadiah balik untuk saya berupa kisahnya menyusun rencana konkrit di bidangnya dan sedang diusahakan mendapatkan support dari instansi terkait...ahh indah sekalii. Tidak salah diantara SEO tips yang saya baca selalu ada pesan buat sebanyak banyaknya link dan jangan lupa lakukan sebaliknya untuk memanfaatkan link yang diberi oleh teman kita.  Alhamdulillah. Semoga Allah berikan selalu jalan petunjuk yang baik untuk kami semua pencari ilmu. Aamiin.

Bagian akhir jurnal ke6 di tahap ulat-ulat ini, saya ingin menguatkan khususnya diri saya pribadi ataupun bilakah ada yang singgah membaca tulisan ini, bahwa pemberian sekecil apapun dari orang lain harus disyukuri. Saya bertanya-tanya pada hati saya, bagaimana mungkin ketiga teman yang saya kirimi pesan (bahkan 2 orang diantaranya saya temui di hutan yang saya belum pernah tatapi wajahnya), mereka membalas dengan perkenan mereka? padahal mungkin saja pesan yang saya kirim  sudah mereka kuasai karena itu adalah makanan utama mereka saat ini. Sungguh mereka bertiga adalah orang baik dan memiliki rasa syukur yang tinggi, masya Allah. Namun, tampaknya saya belum sebaik Rosululloh, yang suatu hari pernah memberi sebiji kurma dan ditolak oleh seorang pengemis, Beliau Sallallohu Alaihissalam tidak berputus asa, beliau mencoba lagi memberikan sebiji kurma tersebut kepada pengemis lain, dan pengemis kedua ini menerima dengan rasa syukur dan terimakasih yang tulus pada Manusia mulia pilihan itu. Daan rosul memberikan tambahan 40 dirham pada pengemis yang tinggi rasa syukurnya ini. Kisah ini tercantum di pembahasan tentang syukur ditafsirkan oleh Ibnu Katsir.

Lalu saya? saat teman saya menerima dengan hangat secuil setetes embun yang mungkin merekapun miliki lebih banyak. Apa daya saya hanya bisa berikan ucapan terimakasih yang sangat tak terhingga atas perkenan mereka. Dan doa saya semoga Allah kumpulkan kita dalam cinta ilmu dan derajat ilmu yang terbaik di sisi Allah. Semoga pula Allah jadikan kita ibu, wanita dan muslimah yang tiada lelah memberi. Karena sejatinya memberi adalah membahagiakan diri kita sendiri. Aamiin.

No comments:

Bunda produktif

 Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas