Aplikasi lain yang sangat membantu kegiatan harian di kehidupan keluarga kami adalah Windows media player. Aplikasi bawaan dari microsoft ini masih sangat membantu kami memutar film-film yang kami pilih untuk kami tonton. Kenapa Windows media player? karena kami masih memanfaatkan Compact Disc pinjaman dari perpustakaan kota untuk pengkayaan literasi anak-anak.
Masih jaman ya nonton di laptop pake CD? Bagi keluarga kami iya…Film yang kami tonton juga termasuk kategori film jadul, kebanyakan tentang histori penemuan ilmu pengetahuan, atau kisah-kisah yang pernah berjaya di zamannya, seperti Tin tin atau lima sekawan. Hampir 90 % adalah film berbahasa Jerman dengan atau tanpa subtitle bahasa English.
Oh ya kembali ke Windows media player, ini adalah aplikasi yang membantu kita membuka file-file berupa suara, gambar dan video. Dengan memutar CD di windows media player, kami terbebas dari iklan, bila dibandingkan dengan menonton via youtube misalnya. Atau kami bisa menyimpan uang lebih baik bila dibandingkan menonton di bioskop misalnya. Jadi adakah kekurangannya? kalau menurut kami sih tidak ada. Mungkin bagi sebagian orang tidak mudah ya menemukan lagi CD. Atau ada yang lebih suka menonton di layar yang lebih lebar, tentunya menonton di laptop terasa kurang puas. Bagi kami Film adalah media meningkatkan kemampuan imajinasi, melancarkan bahasa dan juga media relaksasi. Menonton di laptop di rumah secara ukuran layar memang masih bisa kami tolerir dan justru memungkinkan interaksi nonton bareng di keluarga.
CD yang tersedia di perpustakaan kota adalah ribuan, jarak ke perpustakaan juga hanya cukup jalan kaki atau naik tram, ga perlu ongkos. Setiap anak saya memiliki kartu perpustakaan yang setiap anggota bisa meminjam sampai dengan 50 item buku/mainan/CD. So kenapa tidak, selain meminjam buku, anak-anak juga diperbolehkan memilih film-film sebagai pelengkap sumber literasi mereka.
#KeluargaMultiMedia
No comments:
Post a Comment