Gimana sih tinggal di negara yg ciuman dan berpakaian sangat minim di tempat umum itu "legal" dan bebas dilakukan?
Sebuah tantangan besar kami hadapi di Austria ini. Perbedaan budaya dan nilai masyarakat. Kami yg perantau dan minoritas tidak bisa banyak berbuat dengan yg terjadi di lingkungan kami.
Namun kami meyakini ikan di lautan yg airnya asinpun dagingnya tidak serta merta asin. Kami berusaha sekuat tenaga menjaga apa yg kami yakini lebih menjaga kami. Maka akhirnya di setiap diskusi dan kesempatan ngobrol di dalam rumah, kami sama2 menggaris bawahi bahwa budaya kissing di tempat umum itu bukan budaya kita.
Begitupun saat musim panas seperti sekarang, penduduk kota asyik sekali berjemur di taman kota dengan pakaian pakaian minimnya.
Kami memahami bahwa mereka yg native Austria pasti sangat bersuka cita dengan matahari yg bersinar terang benderang. Hanya 3 bulan dalam setahun dimana matahari terik temperatur udara hangat diatas 20 derajat celcius. Dan Mereka memanfaatkan untuk mendapatkan sumber vitamin D dengan penuh kegembiraan. Saya sering memilih wsktu yg lebih pagi untuk menghindari fenomena ini di taman.
Di keluarga kami coba definisikan mana batasan "malu" dalam berpakaian. Orangtua pun tetap memberi contoh untuk anak2. Tentu jenis kain/bahan pakaian harus menyesuaikan agar kami tetap nyaman beraktivitas.
Kami memahami bahwa mereka yg native Austria pasti sangat bersuka cita dengan matahari yg bersinar terang benderang. Hanya 3 bulan dalam setahun dimana matahari terik temperatur udara hangat diatas 20 derajat celcius. Dan Mereka memanfaatkan untuk mendapatkan sumber vitamin D dengan penuh kegembiraan. Saya sering memilih wsktu yg lebih pagi untuk menghindari fenomena ini di taman.
Di keluarga kami coba definisikan mana batasan "malu" dalam berpakaian. Orangtua pun tetap memberi contoh untuk anak2. Tentu jenis kain/bahan pakaian harus menyesuaikan agar kami tetap nyaman beraktivitas.
#Bunsaylevel11
#Fitrahseksualitas
#kuliahbundasayangIIP
No comments:
Post a Comment