Di Graz ini, banyak varian product yg dikemas oleh gelas, dan biaya gelas tsb dihargai tersendiri dan konsumen harus membayarnya di muka. Contohnya saya membeli yogurt seharga 1,2 €, tercantum jg di stuk belanja 0.17 € harga kemasan gelasnya.
Setelah yogurtnya habis, bisa jadi ada rasa malas cuci bersih botolnya, pinginnya langsung buang saja..toh hanya 0.17€. Saya coba perkenalkan konsep jawa yg sy pegang ke anak2, gemi setiti ati ati..yg artinya apa ya...hahaha.. pokoke hidup yg bijak, sungguh2, tekun dan hati2..wah terjemahan bebas dr saya.. Konsep jawa ini diturunkan dari ibu saya, aplikasi pd pengelolaan uang juga sangat relevan, belanja tuh harus bijak, barang kepemilikan dijaga hati2.
Jadi mencuci gelas bekas yogurt ini selalu kami lakukan. Kali ini untuk penangung jawabnya disayembarakan...siapa yg mau urus 2 gelas yogurt untuk dimasukkan ke mesin tukar botol? Seru saya Sabtu pagi ini. Nanti uangnya boleh dimiliki yang urus..saya berusaha memberi reward 2 x 0.17€.
Ternyata tidak semua anak tertarik, hanya ghina dan aakif yg tertarik dan antusias. Fira kalem saja. Ok..sampai akhirnya Aakif melaksanakan tugas dan mendapat reward uang yg saya dapat dr kasir. Jadi gelas yg dudah bersih dibawa ke supermarket terdekat yg menyediakan mesin pengumpul, mesin akan mengeluarkan voucher sejumlah gelas yg kita masukkan. Vouchernya diserahkan ke kasir, sehingga nominal belanja saya otomatis terpotong.
Aakif seneng banget dan menerima uang dari saya pecahan 3 x 0.10€, dan 1 keping 0.05€...hehe saya lebihkan 0.01€ biar mudah. Aakif sy biarkan menyimpan uangnya. Beberapa waktu berikutnya saya tanya kemana saja uangnya mengalir. Ternyata 0.10€ tabungan, 0.20€ belanja, dan 0.05 untuk ZIS. Ohh well done masya Allah Aakif.
#harike4
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#CerdasFinansial
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
No comments:
Post a Comment