Tidak berlebihan bila dikatakan membaca membuat stimulasi kerja otak lebih baik. Buku akan memberi inspirasi, die dan pengetahuan baru bagi pembacanya. Rutinitas membersamai anak bisa jadi kurang improvementnya tanpa buku. Maka mari bersama buku setiap hari...
Sabiq hari ini mulai membaca Buku baru untuk reading tracker 5 hari kedepan. Halaman-halaman buku tentang kosakataku versi anak berusia 18 bulan melalui bermain kami runuti. Anak-anak seusia Sabiq memang suka dan bisa bermain "beim bauen" (melalui membangun sesuatu) seperti cerita di buku ini. Uniknya di bagian kiri gambar utama selalu tersedia kosakata ilustrasi utama kegiatan atau Benda-Benda Yang penting bagi anak. Di bagian Yang kami baca ini tampak "der Turm" (menara), "das Tor" (pintu gerbang pintu) dan "das Haus" (rumah). Cara ilustratornya Katja Schmiedeskamp memang membantu orangtua untuk meng"kaya"kan kosakata bagi todlernya. Halaman berikutnya Yang kami baca mengkayakan kami dengan kegiatan membaca...Sabiq mesem mesem sambil bisa menunjuk ketika saya tanya mana buku, lampu dan mana bantal ? meski akan lebih akurat kalau membaca Yang dipakai bantal Sofa..belum saya perkenalkan...hehe
Saya sendiri melanjutkan membaca buku hafalan sholat Delisa sampai tuntas. Bagian paling mengharukan saat Delisa takziah sendirian ke gundukan tanah pemakaman massal saudara kandungnya. Dan dia kemudian melihat Umam teman mainnya yg juga bertakziah sendirian. Tetiba abi Umam datang membawa kabar bahwa ummi sudah kembali. Tubuh Delisa ikut tersentak, kemudian kecewa bahwa ummi yg dimaksud adalah ummi Umam, bukan ummi Delisa. Delisa jatuh sakit dan kejang-kejang, untung akhirnya ia selamat setelah dibawa ke RS oleh abinya. Delisa dalam pingsan bermimpi bertemu ibunya. Disinilah Tere Liye menyampaikan secara mendalam makna hidup dan mati melalui pengembaraan Delisa di mimpinya. Sungguh cantik kemasan cerita ini. Di bagian epilog Delisa menemukan tiada lagi pertanyaan baginya setelah menemukan kalung setengah harga bertanda huruf D di kerangka manusia di pinggir sungai. Delisa yakin itulah ibunya Yang selama ini dicari olehnya dan abi.
Bila hasil membersamai Sabiq membaca saya mendapat inspirasi banyak kosakata baru baginya, dari kegiatan saya membaca sendiri saya mendapat inspirasi untuk memaknai hidup saya lebih baik, sebelum kematian datang. Saya juga terinspirasi untuk setidaknya menyapa orang terdekat yang ditakdirkan Allah kehilangan ibundanya, ditinggalkan ayahandanya yang cukup singkat membersamainya di dunia. Ya saya ingat dan tersayat bahwa sepupu saya menjadi yatim dan piatu di usia sekolah menengahnya. Ya Allah semoga Allah jaga kuat iman dan Islam kami, hidup dan mati kami hanya untuk Mu.
#Tantangan10hari
#GameLevel5
#MenstimulasiAnakSukaMembaca
#kuliahBunSayIIP
#Hari 11
No comments:
Post a Comment