Sebuah renungan di tengah malam
Saat gelap dan bayangan wajahnya menggelayut di pelupuk mata
Mengingat cintaNya melalui cinta seorang wanita
Saat itu masa kuditinggal sekaligus kudidik
Saat itu kudibebani sekaligus kudipercaya
Sabarnya menjadi embun mewangi
Doanya menjadi penyambung yang setia
Terimakasih wahai wanita terbaikku..
Entah judul apa yang bisa mewakili puisi diatas untuk ibundaku, neneknya anak-anakku. Satu yang jelas..semoga siratan renungan itu tersambung pada kalian anak-anakku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bunda produktif
Ini dia jurnal menelisik passion pekan pertamaku... Gambar Passion Canvas
-
Bismillah Pagi hari sebelum kami sholat subuh berjamaah di rumah, saya bercerita tentang Ukasyah sahabat nabi yang hendak meminta pembalasa...
-
Bismillahirrohmaanirrohiim KINSEY SCALE TEST Sejujurnya Saya baru nih menemukan ada skala tes ini. Saya pun mencoba mengeksplorasinya....
-
Bismillah Saya memiliki kenalan lama Saat awal datang ke Graz, dan Saat itu Institute saya masih berada di kawasan rumah sakit, sebut saj...
No comments:
Post a Comment