Hausaufgabe
Dialog ringan saya dan Aakif barusan tentang pekerjaan rumah yang mulai dia dapatkan dari gurunya.
"Ummi aku dapat PR."
"Oh Hausaufgabe ya... mana? Ummi boleh lihat?"
Sejenak dia cari buku PR nya..dan semangat menunjukkannya ke saya.
"Hmm..kira-kira bisa ga mas Aakif kerjainnya?"
"Bisa!" serunya.
Tak lama berselang..dia sudah datang lagi dan menunjukkan PRnya yg sudah selesai dikerjakan.
"Woow hebat, cepat, dan rapih kerjain PRnya!", seru saya sambil menunjukkan gerakan toss.
Saya coba ingatkan lagi cerita hari pertama sekolah. "Waktu itu mas Aakif takut PRnya susah, ternyata gimana sekarang?"
Aakif senyum senyum dan bilang:"Ternyata enggak susah, aku bisa."
Saya ambil kesempatan refleksi seminggu lalu ini untuk menguatkan langkahnya ke depan. "Nanti mas Aakif kerjakan PR terus baik baik ya."
Toos lg doong...
OK..Kita berdua toss kepal tangan...wadaauu "kuat juga kepalan mas aakif" canda saya.
eeh dianya PD banget "kan anak laki".
Oh iya anak laki ya....hehe ngekeh ngekeh kami deh..
Selain hikmah komunikasi produktif yang terus dijadikan perilaku yang melekat, tak kalah penting issue penguatan percaya diri bagi anak-anak. Bonus saya jadi tahu sejauh mana aakif sudah mampu mengidentifikasi siapa dirinya, dia harus benar-benar tahu dia laki-laki. Tarbiyah Jinsiyah sejak anak kita lahir..kuatkan dan kuatkan setiap langkah di usianya.
#gameslevel1
#day8
#bundasayang
#IIP
No comments:
Post a Comment